Azzamtvjabar.com | Karawang - Aksi demonstrasi menolak izin tambang di Karawang yang dilakukan ribuan warga diwarnai kericuhan. Massa aksi merusak gerbang pintu perusahaan dengan mendorong pos Satpam dan melakukan pelemparan air mineral hingga batu ke arah perusahaan.
Pada aksi demontrasi menolak izin tambang, masa membakar sejumlah barang di depan pintu perusahan.
Sesaat kemudian, pihak keamanan dari PT. Jui Shin Indonesia Tamansari Pangkalan Karawang memadamkan api dari balik gerbang dengan APAR dan kericuhan tak terbendung dari massa aksi, pada Kamis (17/04/2025).
![]() |
Massa Aksi mendorong dan membakar pos keamanan perusahaan saat demo tolak izin tambang PT. Jui Shin Indonesia di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025). |
Tak terima tindakan yang di lakukan pihak perusahaan, massa pun kemudian melempari botol air dan batu ke arah perusahaan.
Tak hanya itu, keadaan semakin memanas massa aksi pun kembali merusak pos Satpam dan menabrakannya ke gerbang utama perusahaan berulang kali hingga gerbang terbuka, pos Satpam pun terbakar.
Aksi ini menuntut untuk mencabut izin pertambangan PT. Mas Putih Belitung selaku mitra PT. Jui Shin sebagai pemasok material tambang. Kericuhan pun akhirnya meredam, setelah Kepala Desa Tamansari meminta massa aksi untuk melakukan aksi damai.
Sementara, kepala Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang Ai Ratnaningsih turut serta dalam aksi unjuk rasa bersama aliansi masyarakat Karawang selatan, menolak adanya aktivitas pertambangan dari PT. Mas Putih Belitung yang berlokasi di wilayah desanya.
![]() |
Kepala Desa Tamansari Ai Ratnaningsih saat orasi diatas mobil komando, Kamis (17/4/2025). |
Dalam orasinya Ai Ratnaningsih selaku kepala Desa Tamansari mendesak Pemprov Jabar segera mencabut izin PT. Mas Putih Belitung, mendesak agar mempercepat pembangunan jembatan Cicangor dan tutup lintas akses mobilisasi kendaraan besar PT. Jui Shin yang melintas Karawang.
Selain itu, massa aksi pun menuntut mencabut izin operasional tambang PT. Jui Shin dan meminta Pemprov Jawa Barat untuk menutup jembatan PT. Jui Shin sebagai pintu masuk utama perusahaan. Pasalnya aktifitas dan lalu lintas kendaraan milik PT. Jui Shin yang berlokasi di Kabupaten Bekasi memanfaatkan akses jalan milik Pemda Karawang.
Massa akan kembali berunjuk rasa jika tuntutan mereka tidak tercapai. (RJH/Azzamtvjabar.com)
0 Komentar